BUDIDAYA TERNAK SAPI WAGYU
Kesuksesan Usaha Sapi Wagyu Di Jepang Antara Lain Pemelihan Genetik Sapi-Sapi Terbaik, Manajemen Pakan, Meminimalisir Stres Pada Sapi, Dan Kontrol Vitamin A. Salah Satu Contoh Peternakan Di Uda Sapi Yang Digemukkan Jenis Kelamin Betina. Sapi Jantan Menghasilkan Rasa Daging Kurang Enak Di Bandingkan Sapi Betina.
Rata – Rata Usia Sapi Bakalan Adalah 10 Bulan Dengan Bobot Antara 250-300 Kg. Untuk Memdapatkan Sapi Bakalan Ini Dibeli Dari Pasar Lelang Di Seluruh Jepang. Sapi Bakalan Yang Berkualitas Baik, Harga Akan Tinggi, Sedang Sapi Bakalan Kualitas Buruk, Harga Akan Rendah. Sertifikat Dan Buku Daftar Sapi Yang Diperdagangkan Di Pasar Lelang Merupakan Bukti Kualitas Sapi. Harga Sapi Bakalan Berkualitas Baik Berkisar Antara ¥70.000 – ¥75.000 (Rp 8,400,000 – 9,000,000) Per Ekor (Harga Pada Tahun 2016-2017).
Sapi-Sapi Bakalan Yang Telah Dibeli Dari Pasar Lelang, Di Masukkan Dalam Kandang Khusus, Langsung Dilakukan Beberapa Perlakukan Khusus Yang Sudah Menjadi Standar Operasional Prosedur (SOP) Di Peternakan Ini Yaitu Disuntik Antibiotik, Diberi Antiparasit Pada Tubuhnya, Dipotong Tanduknya Kemudian Dibakar Untuk Menghentikan Darah Yang Keluar Dari Tanduk, Hidung Sapi Dipasang Kaling Agar Mudah Pengendaliannya, Dan Terakhir Diberi Minuman Vitamin A. Selanjutnya Itu Sapi-Sapi Dikelompokkan Sebanyak 4 Ekor Dalam Setiap Kelompok.
Agar Menghasilkan Daging Berkualitas Tinggi, Waktu Penggemukan Sapi Wagyu Di Jepang Adalah Selama 20 Bulan, Sehingga Umur Sapi Siap Potong Rata-Rata 30 Bulan. Hal Ini Dilakukan Agar Marbling Dalam Daging Sapi Dapat Berkembang Secara Maksimal Hingga Menit Terakhir. Dalam Proses Pemeliharaan Sapi Wagyu Ini Wajib Untuk Meminimalisir Stres Sehingga Pada Kandang Dipasang Banyak Kipas Angin Dan Pada Alas Kandang/Tilam Setiap Hari Diberi Serbuk Gergaji Agar Selalu Dalam Keadaan Kering Dan Membuat Sapi Nyaman. Oleh Sebab Itu Ketika Sapi Mengalami Stres Maka Nafsu Makan Sapi Akan Menurun Dan Ini Bisa Menyebabkan Sapi Jatuh Sakit.
Sapi Wagyu Adalah Sapi Asli Jepang. Ada Empat Jenis Sapi Wagyu Di Jepang Yaitu Japanese Black, Japanese Brown, Japanese Shorthorn, Dan Japanese Polled. Wagyu Tercipta Dari Perkawinan Silang Antara Sapi Asli Jepang Dengan Sapi Luar Negeri Yang Didatangkan Oleh Pemerintah Jepang Pada Awal Abad Ke-19 Untuk Meningkatkan Ukuruan Badan Dan Untuk Memperpendek Masa Kedewasaan. Sebagai Konsekuensinya, Terdapat Empat Jenis Sapi Pedaging Yang Telah Mapan Dan Telah Tercatat Secara Resmi Sebagai Wagyu Pada Tahun 1944. Diantara Empat Jenis Tersebut, Sapi Hitam Jepang “Japanese Black” Adalah Yang Paling Terkenal Dengan Kualitas Dagingnya Yang Sangat Baik Yang Dikenal Dengan “Marbling”. Jenis Sapi Hitam Jepang Ini Merupakan Hasil Perkawinan Silang Antara Sapi Asli Jepang, Termasuk Sapi Mishima, Dengan Sapi Brown Swiss, Devon, Simental, Dan Ayshire. Ciri Khas Dari Sapi Hitam Jepang Ini Adalah Seluruh Tubuhnya Berwarna Hitam.
https://trikmerawat.com/budidaya-sapi-wagyu/
Pada Saat Sapi Berusia 22 Bulan Dan Dipelihara Selama Satu Tahun, Perlu Dilakukan Pemotongan Pada Kuku Sapi. Tujuan Pemotongan Kuku Adalah Agar Ketika Dewasa Kaki Sapi Tidak Sakit Akibat Menahan Berat Badannya. Setelah Dilakukan Pemotongan Pada Kuku, Sapi Dilanjutakan Pemindahan Ke Kandang Koloni Kecil Yang Berisi Dua Ekor Sapi. Sanitasi Kandang Perlu Dilakukan Bertujuan Untuk Mencegah Penyakit, Meliputi Dengan Membersihkan Tempat Pakan Setiap Hari Pada Pagi Hari Sebelum Sapi Diberi Pakan, Dlanjutkan Tempat Minum Dibersihkan Seminggu Sekali, Dan Pengasapan Pada Kandang Untuk Membunuh Bakteri Dan Serangga Dilakukan Sebulan 2 Kali. Kotoran Pada Kandang Sapi Yang Sudah Penuh, Dikeluarkan Dan Dikeruk Dengan Traktor Untuk Diolah Menjadi Pupuk. Untuk Manajemen Pakan Sapi Wagyu Terdiri Dari Beberapa Jenis Pakan Yang Diberikan Sesuai Fase Dan Kebutuhan Sapi. Pakan Tersebut Antara Lain Jerami Padi, Rumput Kering/Hay Timothy, Pakan Pellet, Konsentrat Sapi Muda (Protein 14%), Dan Konsentrat Sapi Dewasa (Protein 12%). Sebagian Besar Pakan-Pakan Ini Diimport Dari Luar Negeri Yaitu Dari Cina Dan Amerika. Proses Pemberian Pakan Dilakukan Sehari Dua Kali Yaitu Pagi Dan Sore. Sapi-Sapi Bakalan Selama 4 Bulan Awal Diberi Pakan Rumput Kering/Hay Timothy Yang Kaya Akan Vitamin A Dan Pakan Pellet Serta Sedikit Jerami Kering. Adapun Tujuannya Dilakukan Ini Untuk Memperbesar Kapasitas Rumen. Setelah 4 Bulan Sampai 20 Bulan Atau Siap Potong, Sumber Serat Yang Diberikan Hanya Berupa Jerami Padi Dan Sumber Energi Dan Protein Didapat Dari Konsentrat. Pakan Diberikan Secara Bertahap Hingga Sampai Perbandingan Jerami Padi 2 Kg Dan Konsentrat 8 Kg Dalam Sehari Untuk Satu Ekor. Karena Jerami Padi Dan Konsentrat Tidak Memiliki Kandungan Vitamin A, Maka Para Peternak Jepang Melakukan Control Vitamin A. Hal Ini Dilakukan Agar Kandungan Vitamin A Dalam Darah Sapi Selalu Normal Sebab Jika Kekurangan Akan Menyebabkan Kebutaan Pada Sapi Sehingga Kualitas Daging Akan Menurun. Untuk Mencegah Penyakit Sapi-Sapi Juga Diberi Vitamin Dan Suplemen Seperti Premix, Biosuri, Dll. Setelah 20 Bulan Dipelihara, Sapi-Sapi Siap Dipanen. Sapi-Sapi Siap Potong Berusia 30 Bulan Dibawa Ke Rumah Pemotongan Hewan Di Kobe Dan Nishinomiya. Selanjutnya Hasil Pemotongan Di Jual Di Pasar Lelang Daging Sapi Di Kobe. Harga Daging Juga Tergantung Kualitas. Mahal Jika Kualitas Baik Dan Murah Jika Kualitas Buruk. Beef Marbling Standard (BMS) Merupakan Standar Ukuran Kualitas Daging Di Jepang. BMS Nomor 12 Merupkan Ukuran Tertinggi Dan BMS Nomor 1 Merupakan Ukuran Terendah.
Komentar
Posting Komentar